![]() |
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Poto screenshoot google) |
Bandung | Mata30 - Selain infrastruktur, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi rupanya memantau kinerja para pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).
Ya, Dedi Mulyadi menginginkan, para aparatur sipil negara (ASN) dilingkungan Pemprov Jabar melakukan tindakan yang nyata.
"Saya senang kalau ada pegawai Pemprov kesiangan, masuk ke kantornya jam 09.00," jelas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di depan para ASN.
"Kemudian ditanya kenapa kesiangan? dimarahin," sambung Dedi Mulyadi.
Tetapi, kata Dedi Mulyadi, ternyata di jalannya itu nolong orang.
"Ternyata, di jalannya itu bantuin anak agar masuk sekolah karena sama ibunya bertengkar, anaknya di jalan enggak mau ke sekolah karena belum bayaran," ungkap Dedi Mulyadi.
"Anda mengadvokasi, mengantar ke sekolahnya, bagi saya itu jauh lebih hebat dibanding masuk tiap hari tapi tidak punya produksi," ungkap Dedi Mulyadi.
Sehingga, Dedi Mulyadi menegaskan, selalu menerapkan masuk kerja bukan ukuran kehebatan ASN.
Tapi, jelas Dedi Mulyadi, ASN ukurannya adalah kemampuan mengeksekusi setiap problem dan menjadi problem solving di lingkungan masyarakat.
"Kenapa? masuk kerja bisa jadi tiap hari, masuk kerja rajin banget. Bisa jadi, beban kantor," tuturnya.
"Kenapa? di kantorna main wae internet, ngabisin listrik, ngabisin kuota, bisa jadi begitu. Terus kemudian jatah makan minumnya didahar terus-terusan," papar Dedi Mulyadi.
"Jadi sudahlah kita masuk ke era digitalisasi, di mana di era garis digitalisasi itu mulai membangun basis produksi," pungkas Dedi Mulyadi. (M30)***